PELATIHAN INSTRUKTUR. Rektor Unismuh Makassar Abdul
Rahman Rahim memberikan kata sambutan pada Pembukaan Darul Arqam dan Pelatihan
Instruktur Wilayah (Dapiwil) Muhammadiyah Sulsel, di Kampus Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Selasa, 27 Desember 2016. (Foto: Asnawin)
-------
Kader Muhammadiyah Pelatihan Instruktur di Kampus Unismuh
Lebih dari 60 kader
Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan mengikuti Darul Arqam dan Pelatihan Instruktur
Wilayah (Dapiwil) Muhammadiyah Sulsel, di Kampus Universitas Muhammadiyah
(Unismuh) Makassar, 27 Desember 2016 – 1 Januari 2017.
“Suatu kehormatan
bagi kami bahwa Unismuh Makassar menjadi tuan rumah, menjadi tempat pelaksanaan
Darul Arqam dan Pelatihan Instruktur Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Suatu kesyukuran karena Kampus Unismuh didatangi Pimpinan Pusat Muhammadiyah
serta para instruktur Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan. Mudah-mudahan kegiatan
ini dapat berlangsung lancar dan baik,” tutur Rektor Unismuh Makassar Abdul
Rahman Rahim saat memberikan kata sambutan, pada acara pembukaan, di Aula
Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Selasa, 27 Desember 2016.
Ketua Panitia
Dapiwil Muhammadiyah Sulsel, Amir MR, menjelaskan, para peserta Dapiwil
Muhammadiyah Sulsel adalah utusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sulawesi
Selatan, ditambah dengan pengurus Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan yang belum mengikuti pelatihan
instruktur.
Selama pelatihan,
katanya, para peserta akan mendapatkan materi dari tiga profesor, sembilan
doktor, dan beberapa kiyai tentang ketauhidan, ke-Muhammadayah-an, tuntunan
ibadah sesuai tarjih, akhlak, masalah Hak Asasi Manusia (HAM), profil kader dan
perjuangan tokoh Muhammadiyah, dakwah kultural, pengembangan jaringan
oganisasi, serta beberapa materi lainnya.
Selain pemberian
materi, para peserta juga akan mengikuti workshop dan presentase, simulasi
penyajian materi, serta membuat rancangan kegiatan tindak lanjut.
“Dapiwil ini
bertujuan menyiapkan kader pelanjut estafet kepemimpinan di Muhammadiyah,
sekaligus melakukan pembinaan di daerah-daerah, serta kader dan pembina yang
memiliki integritas dan militan terhadap pergerakan Muhammadiyah,” tutur Amir.
Wakil Ketua Majelis
Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Asep Purnama Bahtiar, yang
mewakili Pimpinan Pusat untuk membuka acara sekaligus memberikan amanah,
mengatakan, ada empat dasar pendekatan dakwah yang perlu dikembangkan di
Muhammadiyah, yaitu kedalaman ilmu dan spiritul, keluasan, keluwesan atau
fleksibilitas, serta kelokalan atau mengaitkan materi dakwah dengan kondisi lokal.
“Keempat hal ini
kalau digabung, maka ia disebut kurikulum holistik untuk pengembangan dakwah di
Muhammadiyah,” katanya.
Pembukaan Darul
Arqam dan Pelatihan Instruktur dihadiri Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel Dr HM
Syaiful Saleh, Ketua Majelis Pendidikan Kader Muhammadiyah Sulsel Husain AR,
Rektor Unismuh Makassar Dr H Abdul Rahman Rahim, serta sejumlah undangan. (win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar