YUDISIUM. Rektor Unismuh Makassar, Abdul Rahman Rahim (paling kiri), disaksikan Dekan FK-Unismuh, Mahmud Ghaznawie (tengah), dan Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel, KH Abdullah Renre, memberikan sambutan pada acara yudisium Fakultas Kedokteran, di Aula Lantai 1 Fakultas Kedokteran Kampus Unismuh, Kamis, 18 Mei 2017. (Foto: Asri Jaya)
-------
Fakultas
Kedokteran Unismuh Sudah Cetak 100 Dokter
-
Empat Alumni
Kedokteran Unismuh Raih IPK 4,0
Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang beroperasi sejak 2008, sudah mencetak 107
dokter dari keseluruhan 404 alumni, termasuk 12 dokter dan 14 sarjana
kedokteran yang diyudisium di Aula Fakultas Kedokteran Kampus Unismuh, Kamis,
18 Mei 2017.
Dari 12 dokter yang diyudisium, empat di
antaranya berhasil menyelesaikan pendidikan Profesi Dokter dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,0. Mereka adalah A Mifta Paramitha Muchlis,
Rizka Damayanti, Sherly Sumartiya, dan Iin Alfriani Amran.
Lima dokter baru lainnya meraih IPK
3,95, yaitu Rita Mariana, Arhami Awal, Andi Wisdawati, Nur Fadhilah, dan
Diansri Pratiwi Syam. Tiga dokter yang lain yaitu Rizqi Anugrahyani Amir (IPK
3,88), Zulkifli (IPK 3,73), dam A Ardiatma (3,66).
Pada yudisium tersebut, Fakultas
Kedokteran Unismuh Makassar menetapkan Nur Fadhilah HM sebagai Mahasiswa
Berprestasi Profesi Dokter dengan IPK 3,95, serta Faradhibah Nur Aliah
Mahasiswa Beprestasi dari Sarjana Kedokteran dengan IPK 3,37.
“Alumni Sarjana Kedokteran itu IPK-nya
rata-rata dua koma, tetapi ada juga yang di atas tiga koma nol dan itu barang
langka di Fakultas Kedokteran,” kata Dekan FK-Unismuh, dr Mahmud Ghaznawie PhD
SpPA(K).
Mahmud mengatakan, Fakultas Kedokteran
Unismuh Makassar di bawah kendali dirinya, sangat ketat dalam proses
perkuliahan, ujian, dan pemberian nilai kepada para mahasiswa.
“Kami utamakan mutu sejak awal sampai
akhir. Tes dan ujian menggunakan sistem komputerisasi, dan tidak ada soal yang
sama saat ujian berlangsung, sehingga tidak bisa nyontek. Setelah ujian,
hasilnya juga sudah langsung diketahui oleh mahasiswa,” katanya.
Itulah sebabnya, dirinya memberikan
ucapan selamat kepada para mahasiswa yang diyudisium, karena mereka telah
berhasil melewati batas studi yang sangat ketat.
Hasil dari proses perkuliahan yang
sangat ketat dan praktek profesi dokter di lapangan, katanya, dari 43 alumni Fakultas
Kedokteran Unismuh Makassar yang mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program
Profesi Dokter (UKMPPD) pada tahun 2015, sebanyak 35 orang (81 persen) berhasil
lulus.
Satu tahun kemudian (2016), dari 67
mahasiswa FK Unismuh yang mengikuti UKMPPD sebagai syarat wajib bagi mahasiswa
kedokteran sebelum yudisium, sebanyak 57 orang (85 persen) dinyatakan lulus.
“Ini sungguh sebuah prestasi yang luar
biasa dari anak-anakku sekalian. Saya pesankan kepada kalian, jangan berhenti
belajar, kaena kalian akan menghadapi ujian dan dinilai oleh masyarakat,” tegas
Mahmud.
Bangga
Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rahman
Rahim, dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Dr KH Abdullah
Renre, sama-sama mengaku bangga atas proses belajar mengajar dan kualitas
alumni Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar di bawah kendali Mahmud Ghasnawie.
“Kami bangga karena Fakultas Kedokteran
Unismuh mampu mencapai prestasi di atas fakultas kedokteran lain yang jauh
lebih mapan. Ini karena dekannya tegas,” kata Rahman.
Pernyataan yang sama juga dikemukakan
Abdullah Renre. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel mengatakan,
cara yang digunakan dan proses yang terjadi pada perkuliahan di Fakultas
Kedokteran Unismuh Makassar sudah sangat mengarah kepada kualitas.
“Sebenarnya ada usulan agar Fakultas
Kedokteran Unismuh Makassar membuka satu kelas khusus bagi anak-anak aktivis
(pengurus dan kader) Muhammadiyah, tetapi setelah mendengarkan penjelasan Pak
Dekan tadi, saya kira cara yang digunakan di Fakultas Kedokteran ni sudah
sangat mengarah kepada kualitas,” tutur Abdullah Renre. (win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar