SUKSES. Fisipol Unismuh Makassar sukses menggelar International Conference on Ethics in Governance (ICONEG), dengan menghadirkan sejumlah profesor dan doktor mancanegara, serta membahas 110 makalah ilmiah, di Makassar, 19-20 Desember 2016. (ist)
---------
Unismuh Sukses
Gelar Konferensi Internasional ICONEG
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sukses menggelar International
Conference on Ethics in Governance (ICONEG), dengan menghadirkan sejumlah
profesor dan doktor mancanegara, serta membahas 110 makalah ilmiah.
Konferensi internasional yang mengusung
tema: “Intersecting Law, Religion, and Politics”, dan dibuka Rektor Unismuh Dr
Abdul Rahman Rahim, digelar selama dua hari, yakni Senin dan Selasa, 19-20
Desember 2016, di Makassar Golden Hotel.
Jumlah 110 makalah ilmiah yang dibahas,
serta beberapa pembicara ternama, seperti Prof Dr Onder Kutlu dari Necmettin
Erbakan University (Turki), dan Prof Madya Dr Mohd Afandi Bin Salleh dari
Universiti Sultan Zainal Abidin ( Malaysia), tentu bukanlah pekerjaan gampang.
Hadirnya pembicara dari berbagai
perguruan tinggi mancanegara, seperti Autralian National University
(Australia), University of Bradford (Inggris), University of Freiburg (Jerman),
Mahasarakham University (Thailand), Sripatum University (Thailand), Valaya
Alongkorn Rajabath University (Thailand), Khon Kaen University (Thailand),
secara tidak langsung menunjukkan betapa kuatnya legitimasi ICONEG 2016 yang
dilaksanakan oleh Unismuh Makassar pada 19-20 Desember 2016.
Sejumlah perguruan tinggi besar di Tanah
Air juga secara tidak langsung terwakili dengan hadirnya pembicara dari Universitas
Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta), Universitas
Padjadjaran (Unpad) Bandung, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas
Airlangga (Unair) Surabaya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas
Brawijaya (Unibraw) Malang, Universitas Udayana (Unud) Bali, dan Universitas
Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Juga hadir pembicara dari Institut
Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Telkom, serta sejumlah perguruan tinggi
lainnya.
“Secara geografis, kepesertaan
konferensi ini mulai dari Universitas Sumatera Utara di Medan, hingga
Universitas Cendrawasih di Papua,” ungkap penanggungjawab penyelenggara ICONEG,
Andi Luhur Prianto, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Ahmad Harakan Djamal,
kepada wartawan.
Menyinggung ide penyelenggaraan ICONEG,
Luhur mengatakan forum ICONEG lahir dari keprihatinan tentang kurangnya
konferensi di bidang ilmu sosial politik, dengan output publikasi yang
bereputasi, misalnya yang terindeks Scopus ataupun Thomson Reuters.
“Di tengah maraknya konferensi
internasional abal-abal yang bersifat predatory, saya kira setiap presenter
semakin kritis menelusuri publisher yang dijanjikan penyelenggara. Kami
mengapresiasi tingginya antusiasme para presenter dari perguruan tinggi
bereputasi,” ujar Luhur.
FISIP Unismuh dan Asia Pacific Society
for Public Affairs (APSPA), katanya, telah menggandeng publisher masing-masing
Jurnal Administrative Culture yang terindeks Scopus dan Atlantis Press yang
terindeks Thomson Reuters, untuk menerbitkan artikel konferensi tersebut.
Kegiatan konferensi ICONEG, jelasnya, merupakan
brand resmi yang diinisiasi Unismuh Makassar dan telah mendapat dukungan dari
banyak pihak.
Ahmad Harakan, selaku Ketua Panitia Pelaksana,
mengakui bahwa suksesnya kegiatan seminar internasional ICONEG tidak terlepas
dari dukungan berbagai pihak, terutama Rektor Unismuh Dr Abdul Rahman Rahim, Dekan
Fisipol Unismuh Dr Muhlis Madani, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI)
Unismuh Dr Erwin Akib.
“Kami juga menyampaikan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Ismail Suardi Wekke dai STAIN
Sorong, Bapak Achmad Nurmandi dari UMY, serta Bapak Wolfgang Dreschler dari Talinn
University, atas dukungannya yang luar biasa pada kegiatan ini,” ujar Harakan. (asnawin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar