Minggu, 25 Desember 2016

Unismuh Sukses Gelar Konferensi Internasional ICONEG


SUKSES. Fisipol Unismuh Makassar sukses menggelar International Conference on Ethics in Governance (ICONEG), dengan menghadirkan sejumlah profesor dan doktor mancanegara, serta membahas 110 makalah ilmiah, di Makassar, 19-20 Desember 2016. (ist)







---------


Unismuh Sukses Gelar Konferensi Internasional ICONEG


Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sukses menggelar International Conference on Ethics in Governance (ICONEG), dengan menghadirkan sejumlah profesor dan doktor mancanegara, serta membahas 110 makalah ilmiah.
Konferensi internasional yang mengusung tema: “Intersecting Law, Religion, and Politics”, dan dibuka Rektor Unismuh Dr Abdul Rahman Rahim, digelar selama dua hari, yakni Senin dan Selasa, 19-20 Desember 2016, di Makassar Golden Hotel.
Jumlah 110 makalah ilmiah yang dibahas, serta beberapa pembicara ternama, seperti Prof Dr Onder Kutlu dari Necmettin Erbakan University (Turki), dan Prof Madya Dr Mohd Afandi Bin Salleh dari Universiti Sultan Zainal Abidin ( Malaysia), tentu bukanlah pekerjaan gampang.
Hadirnya pembicara dari berbagai perguruan tinggi mancanegara, seperti Autralian National University (Australia), University of Bradford (Inggris), University of Freiburg (Jerman), Mahasarakham University (Thailand), Sripatum University (Thailand), Valaya Alongkorn Rajabath University (Thailand), Khon Kaen University (Thailand), secara tidak langsung menunjukkan betapa kuatnya legitimasi ICONEG 2016 yang dilaksanakan oleh Unismuh Makassar pada 19-20 Desember 2016.
Sejumlah perguruan tinggi besar di Tanah Air juga secara tidak langsung terwakili dengan hadirnya pembicara dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta), Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Universitas Udayana (Unud) Bali, dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Juga hadir pembicara dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Telkom, serta sejumlah perguruan tinggi lainnya.
“Secara geografis, kepesertaan konferensi ini mulai dari Universitas Sumatera Utara di Medan, hingga Universitas Cendrawasih di Papua,” ungkap penanggungjawab penyelenggara ICONEG, Andi Luhur Prianto, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Ahmad Harakan Djamal, kepada wartawan.
Menyinggung ide penyelenggaraan ICONEG, Luhur mengatakan forum ICONEG lahir dari keprihatinan tentang kurangnya konferensi di bidang ilmu sosial politik, dengan output publikasi yang bereputasi, misalnya yang terindeks Scopus ataupun Thomson Reuters.
“Di tengah maraknya konferensi internasional abal-abal yang bersifat predatory, saya kira setiap presenter semakin kritis menelusuri publisher yang dijanjikan penyelenggara. Kami mengapresiasi tingginya antusiasme para presenter dari perguruan tinggi bereputasi,” ujar Luhur.
FISIP Unismuh dan Asia Pacific Society for Public Affairs (APSPA), katanya, telah menggandeng publisher masing-masing Jurnal Administrative Culture yang terindeks Scopus dan Atlantis Press yang terindeks Thomson Reuters, untuk menerbitkan artikel konferensi tersebut.
Kegiatan konferensi ICONEG, jelasnya, merupakan brand resmi yang diinisiasi Unismuh Makassar dan telah mendapat dukungan dari banyak pihak.
 Ahmad Harakan, selaku Ketua Panitia Pelaksana, mengakui bahwa suksesnya kegiatan seminar internasional ICONEG tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, terutama Rektor Unismuh Dr Abdul Rahman Rahim, Dekan Fisipol Unismuh Dr Muhlis Madani, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Unismuh Dr Erwin Akib.
“Kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Ismail Suardi Wekke dai STAIN Sorong, Bapak Achmad Nurmandi dari UMY, serta Bapak Wolfgang Dreschler dari Talinn University, atas dukungannya yang luar biasa pada kegiatan ini,” ujar Harakan. (asnawin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar