Selasa, 08 November 2016

Unismuh Utus 30 Mahasiswa ke Unesa dan UPGRI


WORKSHOP. Dekan FKIP Unismuh Makassar Dr Andi Sukri Syamsuri (duduk kedua dari kiri), foto bersama Wakil Dekan I FKIP Khaeruddin (duduk paling kanan), Kasi PJJ Direktorat Pembelajaran Ditjen Belmawa Kemenristek-Dikti, Uwes Anis Chaeruman (duduk kedua dari kanan), serta beberapa dosen FKIP Unismuh Makassar seusai penutupan Workshop Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (SPADA), di Mini Hall FKIP Unismuh Makassar, Sabtu, 5 November 2016.




----------


Unismuh Utus 30 Mahasiswa ke Unesa dan UPGRI


Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengutus 30 mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa selama satu bulan, terdiri atas 15 orang ke Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan 15 orang ke Universitas PGRI (UPGRI) Semarang.
Sebelum diberangkatkan ke Surabaya dan Semarang, ke-30 mahasiswa tersebut bersama sejumlah dosen FKIP Unismuh terlebih dahulu mengikuti Workshop Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (SPADA), di Mini Hall FKIP Unismuh Makassar, Sabtu, 5 November 2016.
“Ini adalah pertukaran mahasiswa melalui program transfer kredit dengan menggunakan sistem pembelajaran dalam jaringan,” jelas Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Makassar Dr Andi Sukri Syamsuri, didampingi Wakil Dekan I FKIP Khaeruddin SPd MPd.
Karena namanya pertukaran mahasiswa, katanya, maka Unismuh Makassar juga akan menerima 45 mahasiswa, terdiri atas 30 mahasiswa dari Unesa Surabaya dan 15 mahasiswa dari Universitas PGRI Semarang.
“Biaya pertukaran mahasiswa ini seluruhnya ditanggung Kementerian Ristek-Dikti,” jelas Andis – sapaan akrab Andi Sukri Syamsuri.
Dia menambahkan, dari sekitar 4.400 perguruan tinggi di Indonesia, hanya 28 perguruan tinggi yang berhasil meloloskan proposal Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT), termasuk Unismuh Makassar.
“Unismuh Makassar adalah satu-satunya perguruan tinggi dari kawasan timur Indonesia yang berhasil meloloskan proposalnya PDITT-nya,” ungkap Andis.
Unismuh Makassar berhasil meloloskan empat mata kuliah (PDITT) yang dapat diakses oleh mahasiswa se-Indonesia melalui jaringan internet (daring/dalam jaringan).
            Ke-4 mata kuliah tersebut adalah mata kuliah Linguistik Umum, mata kuliah Speaking II, mata kuliah Language Learning Strategy, serta mata kuliah Media Pembelajaran Matematika.
“Kami mengajukan enam mata kuliah, tapi jatah yang disediakan untuk setiap perguruan tinggi maksimal hanya empat, maka Unismuh Makassar pun hanya bisa meloloskan empat mata kuliah,” timpal Khaeruddin.

Transfer Kredit

Kepala Seksi Perkuliahan Jarak Jauh Direktorat Pembelajaran Ditjen Belmawa Kemenristek-Dikti, Uwes Anis Chaeruman, yang tampil sebagai pemateri workshop, menjelaskan bahwa ide Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (Spada) terutama untuk mengurangi disparitas materi kuliah untuk mata kuliah yang sama.
“Untuk itulah, dilakukan pertukaran mahasiswa. Nilai yang diperoleh mahasiawa di kampus tempatnya melakukan pertukaran ditransfer ke kampus asal. Itulah yang disebut transfer kredit,” jelas Uwes. (win)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar