Jumat, 25 November 2016

Muhadjir Effendy Bersilaturrahim ke Unismuh Makassar


SILATURRAHIM. Mendikbud Prof Muhadjir Effendy (paling kiri) memberikan kata sambutan, didampingi Rektor Unismuh Makassar Dr Abdul Rahman Rahim (tengah) dan Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, pada acara kunjungan silaturrahim dengan sivitas akademika Unismuh Makassar serta pengurus dan kader Muhammadiyah, di Aula Gedung Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Rabu, 16 November 2016. (Foto: Andriani/Humas Unismuh Makassar)





----------




Muhadjir Effendy Bersilaturrahim ke Unismuh Makassar 

Para pimpinan dan sivitas akademika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menyambut dengan penuh antusias kedatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof Muhadjir Effendy, di Aula Gedung Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Rabu, 16 November 2016.
Kedatangan Muhadjir Effendy selaku Mendikbud RI merupakan kunjungan resmi dalam rangka kunjungan kerja dan bersilaturrahim dengan pejabat dan sivitas akademika Unismuh Makassar dan pimpinan Muhammadiyah Wilayah Sulsel.
Di awal sambutannya di hadapan sivitas akademika Unismuh Makassar, Prof. Muhadjir menyampaikan ucapan selamat kepada Dr Abdul Rahman Rahim, atas terpilihnya sebagai Rektor Unismuh Makassar periode 2016-2020, dan kepada mantan Rektor Unismuh Makassar Prof Irwan Akib, Mendikbud mengucapkan selamat atas gelar professor yang telah diraihnya.
“Sahabat karib saya, Prof Irwan Akib, selamat atas gelar profesornya. Dan pak rektor, selamat atas terpilihnya sebagai Rektor Unismuh. Saya baru pada kesempatan ini mengucapkan selamat,” ungkap Muhadjir sambil tersenyum dan juga disambut tepuk-tangan para audiens.
Muhadjir menyampaikan pula beberapa hal yang bersifat umum dan terkhusus pada aspek-aspek kebijakan dalam peningkatan dunia pendidikan, serta mengungkapkan bahwa perkembangan secara nasional sekarang ini sudah cukup baik dan secara ekonomi juga sudah baik terutama tax amnesti.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan bahwa kasus Ahok sangat luar biasa mengguncang Indonesia, yang tentunya sangat berpengaruh baik secara politik, ekonomi maupun aspek yang lain, termasuk juga telah mengganggu keharmonisan hubungan bukan hanya antar umat beragama tetapi juga internal umat beragama.
Meskipun demikian, Mendikbud meminta pihak Muhammadiyah untuk menyikapi kasus ini dengan tidak berlebihan, karena proses hukum sudah berjalan dengan baik demi menjaga ketentraman antar agama dan keutuhan Indonesia.
Terkait dengan aspek pendidikan, Muhadjir mengungkapkan bahwa ada salah satu program yang sudah lama dicanamkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tapi belum terealisasi di Indonesia, yaitu pentingnya pendidikan karakter atau pendidikan berbasis karakter.
“Gagasan ini sudah dimatangkan, baik bersama Presiden maupun bersama Wakil Presiden. Bahkan sebetulnya K13 itu sendiri, semula gagasan awalnya adalah pendidikan karakter,” jelas Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir juga menghimbau pihak Muhammadiyah untuk mendukung dan merealisasikan program-program pendidikan karekter di sekolah-sekolah dan program membangun sekolah-sekolah di daerah terpencil dan menjajaki membangun Sekolah Menengah Pertama, serta membangun sekolah laboratorium untuk kegiatan profesi dan pengabdian masyarakat. (hh/win)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar