--------
Walikota
Makassar Ajak Kiyai Muhammadiyah Makan Coto
Walikota Makassar Mohammad Ramdhan
“Danny” Pomanto mengajak para kiyai dan pimpinan pondok pesantren Muhammadiyah
se-Indonesia menikmati makanan khas “Kota Daeng”, yakni coto Makassar, konro,
dan pallu basa.
Ajakan itu disampaikan saat menutup
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren
Muhammadiyah (LP3M), di Balai Sidang Muktamar 47, Kampus Unismuh Makassar, Ahad
sore, 30 Oktober 2016.
“Kalau ada mahasiswa di Makassar yang
berunjukrasa, saya kira itu hanya karena kelebihan energi dan belum dikelola
dengan baik. Mereka sarapan dengan coto, makan siang dengan konro, dan makan
malam dengan pallu basa. Karena itulah, saya mengajak bapak-bapak, ibu-ibu,
para kiyai dan pimpinan pondok pesantren Muhammadiyah se-Indonesia, mari makan
coto, konro, dan pallu basa yang merupakan makanan khas Kota Makassar,”
tuturnya.
Penuturan dan ajakan itu langsung
disambut tepuk-tangan meriah ratusan peserta Rakornas dan sejumlah undangan yang
menghadiri acara penutupan.
Danny Pomanto memuji Muhammadiyah yang
telah membentuk lembaga pengembangan pondok pesantren Muhammadiyah dan juga
telah melaksanakan Rakornas pertama di Kota Makassar.
“Saya membaca lahirnya lembaga ini untuk
mempercepat pencetakan kader-kader ulama. Pertanyaannya, apa yang akan
dilakukan oleh para kader-kader ulama Muhammadiyah, apa sesungguhnya yang kita
lawan. Yang kita lawan adalah mereka yang telah melakukan berbagai upaya
penghancuran umat Islam melalui narkoba, kekerasan, radikalisme, teknologi, dan
sebagainya,” papar Danny.
Mirip-mirip
Muktamar
Ketua LP3M Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
Dr Maskuri dalam sambutannya mengaku sempat ragu dengan pelaksanaan Rakornas di
Kampus Unismuh Makassar.
“Ada dua hal yang saya ragukan. Pertama,
jangan-jangan peserta Rakornas hanya seratusan orang, karena konfirmasi PWM
(Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) sangat kurang, tetapi ternyata suasana Rakornas
mirip-mirip muktamar (Muktamar Muktamar ke-47 Muhammadiyah juga digelar di
tempat yang sama tahun lalu),” kata Maskuri yang langsung disambut tepuk-tangan
meriah peserta Rakornas.
Keraguan kedua, katanya, pada Jumat
siang (28 Oktober 2016), terjadi aksi unjukrasa mahasiswa di jalanan depan
kampus Unismuh yang mengakibatkan arus lalu lintas macet dan bahkan mahasiswa
berhadap-hadapan dengan polisi.
“Akses jalan masuk ke kampus Unismuh
tertutup, padahal Ketua Umum PP Muhammadiyah akan membuka Rakornas pada Jumat
malam, tapi ternyata aksi mahasiswa bisa diredam dan pembukaan Rakornas
akhirnya dapat dilangsungkan sesuai rencana,” ungkap Maskuri yang lagi-lagi
disambut tepuk-tangan meriah para peserta Rakornas. (win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar