AKREDITASI B. Dekan Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Mahmud Ghaznawie, mengatakan Program Studi Pendidikan Dokter, serta Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, berhasil meraih nilai Akreditasi B, pada proses re-akreditasi tahun 2017. (ist)
-------
Kedokteran
Unismuh Raih Akreditasi B
Program
Studi Pendidikan Dokter, serta Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, berhasil meraih nilai Akreditasi
B, pada proses re-akreditasi tahun 2017.
Raihan
tersebut dapat dilihat melalui Laman LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri
Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia), http://dev.lamptkes.org/akreditasi/pencarian.
Dalam laman
tersebut, raihan nilai Akreditasi B Prodi Pendidikan Dokter Unismuh Makassar
terdaftar dengan Surat Keputusan: 0252/LAM-PTKes/Akr/Sar/V/2017, sedangkan
nilai Akreditasi B Profesi Dokter terdaftar dengan Surat Keputusan:
0252/LAM-PTKes/Akr/Pro/V/2017.
“Alhamdulillah,
kami sudah mendapatkan nilai Akreditasi B dari LAM-PTKes,” ungkap Dekan
Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, dr Mahmud Ghaznawie PhD, kepada wartawan
di ruang kerjanya, Senin, 05 Juni 2017.
Dengan
diraihnya Nilai Akreditasi B tersebut, katanya, maka semangat kerja para dosen
dan karyawan, serta semangat belajar para mahasiswa tentu akan otomatis
meningkat, karena ada kebanggaan tersendiri bahwa proses belajar mengajar,
serta pelayanan yang ada sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
“Masyarakat
juga akan semakin percaya akan keberadaan Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar
dan tentu akan semakin banyak orang yang ingin kuliah pada Fakultas Kedokteran
Unismuh Makassar,” tutur Mahmud.
Menyinggung
pengaruh Akreditasi B tersebut terhadap kuota penerimaan mahasiswa baru, Ahli
Patologi Kulit pertama di Indonesia itu mengatakan, kuota penerimaan maba dapat
ditingkatkan dari 50 orang menjadi 100 orang.
Untuk
penambahan kuota mahasiswa baru, katanya, selain faktor akreditasi, pemerintah
juga akan mempertimbangkan banyak hal, antara lain fasilitas, rasio dosen
mahasiswa, jumlah penelitian dan publikasi, serta tipe rumah sakit yang
digunakan untuk rumah sakit pendidikan.
“Rasio dosen
kami sudah semakin bagus, karena kami sudah semakin mengurangi ketergantungan
dosen dari perguruan tinggi lain. Kami juga sudah punya rumah sakit sendiri,”
kata Mahmud. (win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar