WORKSHOP RISET. Rektor Unismuh Abdul Rahman Rahim (tengah), didampingi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ismail Rasulong (paling kanan), dan Ketua Panitia Edy Jusriadi, saat memberikan sambutan pada pembukaan Workshop Riset dan PKM Hibah Kemenristek-Dikti, di Mini Hall Lantai 8 Menara Iqra Kampus Unismuh Makassar, Rabu, 10 Mei 2017. (Foto: Asnawin)
----------
Puluhan Dosen FEB
Unismuh Ikut Workshop Riset
-
Ismail Rasulong:
Kegiatan Penelitian Masih Kurang
Puluhan dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, mengikuti Workshop
Riset dan PKM Hibah Kemenristek-Dikti, di Mini Hall Lantai 8 Menara Iqra Kampus
Unismuh Makassar, Rabu, 10 Mei 2017.
Workshop menghadirkan tiga pembicara,
yaitu Rektor Unismuh Dr Abdul Rahman Rahim, Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Unismuh Dr Abubakar Idhan, dan Ketua Lembaga
Penjaminan Mutu Unismuh Dr Lukman Hakim.
Dekan FEB Unismuh, Ismail Rasulong,
mengatakan, Workshop Riset dan PKM Hibah Kemenristek-Dikti diadakan untuk
menjawab kegelisahan para dosen karena kurangnya pelatihan atau workshop pembuatan
proposal dan penyusunan hasil penelitian.
“Salah satu kelemahan kita dalam
pengusulan Akreditasi Program Studi dan Akreditasi Institusi, yaitu karena kegiatan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat masih kurang. Kita masih lebih banyak
mengajar dibandingkan melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, padahal
pemerintah menyediakan dana yang cukup besar bagi para dosen untuk melakukan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat,” tutur Ismail.
Rektor Unismuh Rahman Rahim menyarankan
kepada para dosen agar melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian sebagai
anggota tim peneliti, antara lain dengan cara membantu mereka dalam pembimbingan
pembuatan proposal, penelitian, dan penyusunan skripsi.
“Kita tidak bisa terlepas dari kegiatan
penelitian, karena kita sudah terlanjur memilih profesi dosen,” kata Rahman.
Ketua LP3M Unismuh Abubakar Idhan
mengemukakan bahwa jumlah dan persentase dosen yang melakukan kegiatan
pengabdian pada masyarakat (PPM) juga masih sangat minim, padahal dananya
sangat banyak dan tersebar, karena selain dari Kemenristek-Dikti, beberapa
kementerian dan semua pemerintah daerah menawarkan program dan dananya.
“Hanya sekitar lima persen dosen yang
melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan memanfaatkan program
dan dana yang ada. Dari sekitar lima persen dosen tersebut, hanya sekitar satu
persen Guru Besar, padahal pemerintah menawarkan cukup banyak dana,” ungkap
Abubakar. (win)
Terus bergerak
BalasHapus