Senin, 15 Mei 2017

Larangan Merokok Juga Berlaku di Pabrik Jagung Unismuh


KERJA BAKTI. Suasana kerja bakti di lokasi pabrik jagung milik Unismuh Makassar, di Kampung Doja, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Ahad, 07 Mei 2017. Tampak Rektor Dr Abdul Rahman Rahim (paling kanan) dan Wakil Rektor II Dr Andi Sukri Syamsuri. (Foto: Nasrullah/Humas Unismuh Makassar)



---------





Larangan Merokok Juga Berlaku di Pabrik Jagung Unismuh


Sejak diberlakukannya larangan merokok bagi seluruh civitas akademika Unismuh Makassar, mulai dari rektor, wakil rektor, pengurus Badan Pembina Harian (BPH), dekan, wakil dekan, prodi, jurusan, dosen, karyawan, hingga mahasiswa, sejak itu pula tidak ada lagi yang berani merokok di dalam areal kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin 259, Makassar.
Meskipun masih ada beberapa orang yang sering kedapatan merokok, tetapi itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, karena masih ada satu dua dosen, maupun  karyawan dan juga mahasiswa yang belum bisa menahan jika tidak merokok dalam sehari.
Tetapi secara umum larangan ini sudah mulai ditaati. Makin hari makin banyak yang sadar, terutama tidak membawa rokok ke kampus. Bahkan ada informasi yang diperoleh, kalau larangan merokok bagi yang sudah berkeluarga ini mendapat dukungan dari para istri mereka di rumah.
Pertanyaannya kemudian, apakah larangan merokok ini juga tetap berlaku di luar kampus? Taruhlah saat rektor dan Ketua BPH bersama sejumlah dosen dan karyawan melakukan bersih-bersih di Lokasi Gudang Pabrik Jagung Unismuh, Kampung Doja, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Ahad, 07 Mei 2017.
Rupanya banyak yang salah kaprah, bahwa dikiranya, jika sudah di luar kampus larangan merokok sudah tidak berlaku.
“Larangan merokok  bagi warga kampus Muhammadiyah dimanapun berada, apalagi berada di lokasi milik Unismuh, termasuk di lokasi pabrik, larangan merokok tetap berlaku,” tegas Ketua BPH Unismuh Makassar, Dr HM Syaiful Saleh.
Mantan Asisten II Pemkot Makassar ini merasa bersyukur larangan merokok ini sudah mulai ditaati. Dosen yang biasanya masih sulit untuk tidak merokok, dalam pejalanan waktu sudah mulai  bisa menahan tidak merokok.
“Kenapa dilarang merokok? Ini juga demi menjaga kesehatan mereka. Bayangkan di usia yang masih produktif, dia bisa sakit-sakitan karena pengaruh merokok,” kata Syaiful Saleh yang juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel. (nas/win)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar