Selasa, 07 Februari 2017

Tanamkan Nilai-nilai Karakter pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia


DOKTOR BARU. Muhammad Akhir (kedua dari kanan), foto bersama Rektor Unismuh Makassar Dr H Abdul Rahman Rahim (paling kiri), Rektor UMI Makassar Prof Masroerah (paling kanan), dan Ketua BPH Unismuh Makassar Dr HM Syaiful Saleh, seusai ujian promosi doktor, di Kampus PPs UNM, Senin, 06 Februari 2017. (Foto: Nuryadi)




------





Tanamkan Nilai-nilai Karakter pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia


*Sekprodi Sosiologi FKIP Unismuh Raih Gelar Doktor


Mata kuliah Bahasa Indonesia  perlu disusun dan dikembangkan dalam bentuk materi ajar, yang di dalamnya ditanamkan nilai-nilai karakter pada setiap pokok bahasannya, melalui model pembelajaran yang diterapkan di kelas.
“Penanaman nilai-nilai karakter dalam proses perkuliahan perlu dilakukan, karena mahasiswa cenderung mengabaikan dan bahkan melakukan tindakan-tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai karakter,” kata Seketaris Program Studi Sosiologi FKIP Unismuh Makassar, Dr Muhammad Akhir.
Hal tersebut dikemukakan saat memertahankan disertasinya dalam ujian terbuka promosi doktor Bahasa Indonesia, di Lantai V Kampus Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM), Jl AP Pettarani, Makassar, Senin, 06 Februari 2017.
Ujian promosi doktor Muhammad Akhir turut dihadiri Rektor Unismuh Makassar Dr H Abdul Rahman Rahim, Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Prof Masroerah, Ketua BPH Unismuh Makassar Dr HM Syaiful Saleh, mantan Rektor Unismuh Makassar Prof Irwan Akib, serta sejumlah undangan dan keluarganya.
Tindakan-tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai karakter tersebut, kata Muhammad Akhir, ditandai dengan seringnya terjadi konflik antar-mahasiwa, aksi demonstrasi yang berujung pada tindakan anarkis, mencontek pada saat ujian, terlambat datang saat perkuliahan, tidak disiplin dalam proses belajar mengajar, tidak amanah, serta tidak bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.
“Karena itulah, diperlukan penanaman nilai-niai karakter melalui pokok-pokok bahasan pada setiap mata kuliah,” tegas Akhir.
Tentang pengertian karakter, Muhammad Akhir mengutip Achmad Tolla yang menegaskan bahwa butir-butir nilai kemanusiaan yang berkarakter, memiliki ciri pribadi yang berbeda dengan orang lain, akhlak, watak, kesetiaan, kejujuran, hidup tanpa bergantung kepada orang lain, peduli terhadap orang lain, hidup bermasyarakat, menghormati orang lain, menghormati hukum dan norma masyarakat, cinta lingkungan, bertanggungjawab, disiplin dan senantiasa profesional.
“Salah satu sumber karakter adalah kearifan lokal, yang memiliki nilai-nilai karakter utama, yang perlu dikaji untuk menjadi bagian dari pembangunan karakter,” kata Akhir mengutip Irwan Akib (2016).
Dia mengatakan, salah satu model pembelajaran yang dapat menanamkan nilai-nilai karakter pada materi kuliah Bahasa Indonesia adalah model pembelajaran scientific approach.
“Pembelajaran scientific approach memiliki karakteristik dan sintaks yang dengan jelas mengintegrasikan proses dan sikap ilmiah dalam proses pembelajarannya, melalui tahapan mengamati, mananya, melakukan eksperimen, mengelola informasi dan mengkomunikasikan, yang mengandung nilai-nilai karakter di setiap tahapan pembelajarannya, sehingga materi ajar Bahasa Indonesia berbasis karakter dengan menggunakan model pembelajaran scientific approach, sejalan dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,” tutur Akhir.

Lulus Cumlaude

Setelah memertahankan disertasinya, Muhammad Akhir dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, yang disampaikan langsung oleh Direktur PPs UNM sekaligus Pimpinan Sidang Ujian Promosi Doktor, Prof Jasruddin.
“Melihat prestasi promovendus selama pendidikan dan lama studi yang kurang dari empat tahun, serta penampilannya hari ini, maka kami nyatakan saudara lulus dengan predikat cumlaude,” kata Jasruddin sambil tersenyum dan langsung disambut tepuk-tangan meriah dari seratusan orang yang menghadiri ujian promosi tersebut.
Muhammad Akhir yang mengusung judul: “Pengembangan Materi Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karakter” dalam disertasinya, kata Jasruddin, lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK 3,94, sehingga sangat pantas diberikan predikat cumlaude.
Dalam menyusun disertasinya, Muhammad Akhir dibimbing oleh Pro Achmad Tolla selaku promotor, dan Dr HA Sukri Syamsuri MHum selaku Ko-promotor.

Biodata Muhammad Akhir

            Muhammad Akhir yang lahir di Bone, 23 April 1978, menamatkan Sekolah Dasar (SD) di SD Inpres Buareng Bone, kemudian SMP Negeri 3 Sinjai, SMK Negeri 1 Makassar, lalu melanjutkan studi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar, serta S2 Pendidikan Bahasa Indonesia PPs UNM.
            Semasa kuliah di Unismuh Makassar, anak dari Mapparellu Daeng Matike (alm) dan Syammari St Maryam (almh) cukup aktif berorganisasi, baik di internal kampusnya, maupun di eksternal kampus, seperti BEM FKIP Unismuh (ketua), UKM Olahraga Unismuh, UKM KSR Unismuh, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kepmi Bone, serta BKPRMI.
            Selain aktif mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, suami dari Murniati SPd, serta ayah dari Dzaky Algifari Akhir dan Indira Dwi Aristi, juga sering tampil sebagai pembicara, antara lain sebagai presenter pada International Conference on Education Studies, di Johor Bahru, Malaysia (2015), serta sebagai presenter pada International Seminar on Quality and Affordable Education di Yogyakarta (2016).
            Karya ilmiah yang dibuatnya antara lain “Peranan Surat Kabar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia (Siswa Kelas VII SMP Muhamamdiyah Makassar)”, “Eksplorasi Pekerja Anak Pemulung (Di Kecamatan Manggala, Kota Makassar), serta “Peranan Polisi Sektor Kajuara dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.” (win)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar