Kamis, 25 Mei 2017

Rektor dan Ketua BPH Unismuh Hadiri Workshop Nasional SPMI


PEMBICARA. Wakil Ketua Majelis Bidang Akreditasi dan Kemahasiswaan PP Muhammadiyah, Prof Edy Suandi Hamid, tampil sebagai pembicara pada Workshop Nasional Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Pelatihan Auditor Mutu Internal (AMI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-kawasan timur Indonesia, di Hotel Colonial, Tanjung Bunga, Makassar, 22-24 Mei 2017. (Foto: Nasrullah/Humas Unismuh Makassar)



----------





Rektor dan Ketua BPH Unismuh Hadiri Workshop Nasional SPMI


Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rahman Rahim, Ketua BPH Dr HM Syaiful Saleh, mantan Rektor Unismuh Prof Irwan Akib, para wakil rektor, direktur, dan ketua-ketua lembaga lingkup Unismuh Makassar, menghadiri kegiatan Workshop Nasional Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Pelatihan Auditor Mutu Internal (AMI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-kawasan timur Indonesia, di Hotel Colonial, Tanjung Bunga, Makassar, 22-24 Mei 2017.
Irwan Akib yang mantan Rektor Unismuh Makassar, menghadiri kegiatn tersebut dalam kapasitasnya sebagai Koordinator Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk wilayah Kawasan Timur Indonesia.
Ketua Umum Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad, pada kesempatan tersebut mengatakan, dirinya telah memberi peringatan kepada 167 perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia, agar mengupayakan Akreditasi Institusi minimal dengan nilai B.
“Saya harap, lima tahun mendatang separuh dari 167 PTM minimal sudah Terakreditasi A,” tegas Lincolin.
Muara dari Workshop Nasional Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Pelatihan Auditor Mutu Internal (AMI), katanya, adalah peningkatan mutu atau kualitas Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
“Workshop maupun pelatihan yang dilaksanakan ini adalah sebuah proses untuk autput yang lebih berkualitas. Semakin baik prosesnya, maka Insya Allah outputnya juga pasti bagus,” kata Lincolin.
Dia mengatakan, ada tiga cita-cita bersama PTM se-Indonesia yang dicanangkan sejak 2016, yakni PTM yang unggul, PTM berdaya saing, dan PTM berkemajuan.
Salah satu karakteristik PTM yang unggul, menurut dia, yaitu memiliki SDM yang berkualitas, tidak hanya sumber dayanya, tetapi juga kualifikasi pendidikannya.
“Yang juga harus unggul adalah tenaga kependidikannya, karena sebaik apapun dosennya, kalau tenaga kependidikannya dan tenaga teknisnya tidak berkualitas, maka PTM sulit untuk bisa unggul,” kata Lincolin.
Workshop SMPI dan pelatihan AMI, katanya, sangat berguna bagi PTM, karena ketika dilakukan akreditasi institusi maupun akreditasi prodi studi, pimpinan PTM tidak perlu lagi kasak-kusuk, karena memang sudah mempersiapkan diri dengan matang.
Wakil Ketua Majelis Bidang Akreditasi dan Kemahasiswaan PP Muhammadiyah, Prof Edy Suandi Hamid, saat membawakan materi, mengingatkan kepada peserta workshop SPMI, bahwa peningkatan akreditasi atau mutu perguruan tinggi bukan karena adanya amanat undang-undang, atau peraturan dari Kemenristek Dikti, tetapi karena kesadaran bersama dan juga karena amanah dari para orangtua mahasiswa.
“Jadi bukan karen ada perintah undang-undang lalu kita berupaya meningkatkan akreditasi institusi maupun prodi,” kata Edy. (nas/win)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar